Sambut Pesta Demokrasi dengan Semangat

Korban Gempa di Sigi Siap Salurkan  Aspirasi Pemilu 

Korban Gempa Sulteng

SULTENG--(KIBLATRIAU.COM)--- Meski dalam kondisi seadanya, sejumlah warga korban gempa bumi dan likuifaksi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, menyatakan siap menyalurkan aspirasi politik pada Pemilu 2019. Malah, mereka mengaku antusias. "Meski masih terdampak bencana alam, namun tetap antusias mengikuti pemilu. Apalagi pesta demokrasi yang dilaksanakan setiap lima tahun sekali ini akan memilih presiden dan wakil presiden," kata Mince, seorang ibu rumah tangga yang masih tinggal di tenda pengungsi di wilayah Desa Pombewe, Kecamatan Sigibiromaru, Kabupaten Sigi, Jumat (5/4). Lokasi tempat Mince bermukim menjadi salah satu titik terparah bencana alam gempa 7,4 SR yang menyebabkan likuifaksi di Desa Jono Oge, Kecamatan Sigibiromaru.

Menurut dia, tidak ada alasan untuk tidak menyalurkan aspirasi politik di pemilu, sebab sebagai warga negara yang baik tentunya patut menyambut pesta demokrasi ini dengan memberikan suara demi masa depan Indonesia lima tahun ke depan. "Bagi saya tidak memilih atau golput bukanlah karakter anak bangsa," kata dia.

Oleh karena itu, ia mengajak seluruh rakyat Indonesia, khususnya warga di Kabupaten Sigi, meski mengalami musibah bencana alam yang membuat perekonomian masyarakat terpuruk, namun tetap bersemangat untuk menyukseskan pelaksanaan pemilu yang tinggal terhitung 12 hari lagi. Senada dengan Minceu, Kizo warga Desa Sibalaya, Kecamatan Tanambulava menilai Pemilu 2019 merupakan harga mati. Artinya tidak boleh sampai tidak memilih atau golput.

Golput, kata dia, selain merugikan diri sendiri dan bangsa Indonesia, juga bukanlah hal yang baik. "Jauhkan hal itu dari diri kita.Sebaliknya mari ramai-ramai menuju ke tempat pemungutan suara (TPS) dan berikanlah suaramu sesuai hati nurani agar terpilih Presiden/Wapres yang benar-benar bisa membawa masa depan Indonesia lebih baik lagi. Begitu juga pilihlah calon-calon anggota DPR, DPRD, dan DPD yang bisa mewakili rakyat di legislatif," katanya. Desa Sibalaya juga dilanda gempa dan likuifaksi. Bukan hanya bangunan rumah yang hancur, tetapi juga lahan pertanian yang selama ini menjadi sumber matapencarian dan kehidupan masyarakat di desa itu ikut hancur diterjang bencana alam tersebut. Seperti diberitakan Antara.(Net/Hen)
 


Berita Lainnya...

Tulis Komentar